Korea Utara melakukan ujicoba rudal balistik Sabtu (29/4), kata militer Korea Selatan dan AS, menentang tekanan kuat dari Amerika Serikat dan sekutu utama.
Pyongyang menggelar enam kali uji coba rudal dalam tempo waktu satu bulan terakhir, sebagai respon atas latihan militer Korea Selatan (Korsel) dan AS.
Demikian keterangan militer Korea Selatan, yang menandai serangkaian peluncuran rudal Korut dalam beberapa pekan terakhir.
Militer Korea Selatan masuk dalam kelompok infeksi Covid-19 terbesar hingga saat ini. Tercatat lebih dari 80 persen personel di atas kapal perusak anti-pembajakan di Teluk Aden dinyatakan positif.
Korea Utara Jumat (23/4) mengklaim berhasil menguji coba rudal Hwasong-17, ICBM jarak jauh yang menurut para analis mungkin mampu membawa banyak hulu ledak. Rudal ini pertama kali diluncurkan pada parade militer pada 2020.
Seorang pejabat militer Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa mereka sedang melacak aktivitas untuk memulihkan salah satu terowongan yang digunakan untuk uji coba nuklir.
Militer Korea Selatan mengatakan telah mendeteksi pada Sabtu malam dua proyektil diluncurkan dari pantai timur Utara menuju laut yang terbang sekitar 110 km dengan puncak 25 km dan kecepatan maksimum kurang dari 4 Mach.
Latihan gabungan tersebut meningkatkan ketegangan yang mengancam lepas kendali.
Militer Korea Selatan dalam keadaan siaga tinggi dan mempertahankan postur kesiapan penuh di bawah koordinasi erat dengan AS.
Militer Korea Selatan mengatakan, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik ke laut lepas pantai timurnya pada Senin malam (24/7).